Selamat Datang KLINIK AC

SERVICE AC JAKARTA | PT. HASTA PRAKARSA CIPTA
Online Supportinfo@hastaprakarsa.co.id
Customer Care (021)-298 41 777
Call Center (021) 298 23 777
  • HOME
  • ABOUT
  • PRODUK
  • PORTFOLIO
  • FAQ
  • KLIEN
  • KONSULTASI
  • BLOG
  • AREA
    • Service AC Jaksel
      • Service Ac Kebayoran Lama
      • Service Ac Kabayoran Baru
      • Service Ac Cilandak
        • Service Ac Pondok Labu
        • Service Ac Lebak Bulus
      • Service Ac Mampang
        • Service Ac Kemang
      • Service AC Pancoran
        • Service Ac Kalibata
      • Service Ac Tebet
      • Service Ac Jagakarsa
        • Service Ac Ciganjur
          • Service Ac Muh Kahfi
        • Service Ac Srengseng Sawah
        • Service Ac Lenteng Agung
        • Service Ac Tanjung Barat
        • Service Ac Cipedak
      • Service Ac Pasar Minggu
        • Service Ac Ragunan
    • Jakarta Timur
      • Service AC Pasar Rebo
        • Service AC Gandaria
      • Service AC Cimanggis
      • Service AC Makasar
      • Service AC Ciracas
      • Service AC Cipayung
        • Service AC Cibubur
      • Service AC Kramatjati
      • Service AC Matraman
      • Service Ac Pulogadung
      • Service AC Jatinegara
      • Service AC Duren Sawit
      • Service AC Cakung
    • Service AC Depok
      • Service AC Bojong Sari
      • Service AC Sawangan
      • Service AC Tapos
      • Service AC Cimanggis
      • Service AC Cinere
      • Service AC Limo
      • Service AC Cilodong
      • Service AC Sukmajaya
      • Service AC Cipayung Depok
      • Service AC Pancoran Mas
      • Service AC Beji
    • Service Ac Surabaya
  • DOWNLOAD
  • CAREER
    • Teknisi
    • Reseller
  • ORDER
0
  • No products in the cart.
Pemasangan Instalasi AC

Pemasangan Instalasi AC

Pengelasan ( Kerja dasar AC Split )

Pengelasan ( Kerja dasar AC Split )

Penandatanganan Kontrak ASC GREE

Penandatanganan Kontrak ASC GREE

Panasonic Training

Panasonic Training

Toko Bakti Karya

Toko Bakti Karya

SERVER STP@TV ONE

SERVER STP@TV ONE

SERVICE AC JAKARTA | PT. HASTA PRAKARSA CIPTA

Home | Artikel

Category: Artikel

24 Feb
2016

Retrofit

by admin | with 682 Comments | in Artikel
Retrofit

Pengertian Retrofitting adalah mengganti atau memasukan bahan pendingin (refrigeran) lama dengan bahan pendingin (refrigeran) baru. Misal dari bahan pendingin halokarbon dengan bahan pendingin hidrokarbon pada unit mesin pendingin

Arti retrofit dalam ruang lingkup terbatas (HVACR system): adalah proses penggantian refrigeran baik dari CFC ke HCFC atau HFC maupun ke HC atau juga penggantian refrigeran dalam kelompok yang sama, misalnya HFC ke HFC.
Bahasa teknis berbeda dengan bahasa umum yang digunakan dalam percakapan. Sehingga satu kata bisa bermakna ganda. Jika kita berbicara teknis artinya A maka ketika berbicara dalam konteks yg lainnya bisa menjadi B.
Istilah retrofit ini sudah baku dikalangan atau di dunia refrigerasi dan tata udara. Misalnya saja Elf Atochem sebagai Environmental Protection Agency sudah menggunakan istilah ini di buku panduan retrofit (Elf Atochem Retrofit Guide) di tahun 1996.
Untuk mengetahui artinya, bisa membaca “Refrigeration and Air Conditioning Dictionary” publish by McGraw Hill.

PERALATAN RETROFIT TERDIRI DARI

– Mesin Recovery
– Manifold Gauge
– Vacuum pump
– Coupler
– Thermometer
– Tang Amper
– Portable Leak Detector
– Gelas Ukur Volume
– Tabung Berisi Refrigerant
– Tabung Kosong ex Refrigerant Sintetik
– Oli Kompressor
– Stiker Peringatan

TUJUAN PENGGUNAAN :

TEKNIS:
– Efek Pendinginan lebih baik
– Konsumsi Listrik lebih kecil
– Kerja Kompresor lebih ringan
– Umur Pemakaian lebih lama

EKONOMIS:
– Biaya Energi/Listrik lebih kecil
– Biaya Perawatan lebih ringan
– Biaya Penggantian lebih kecil
– Meningkatkan/menambah keuntungan perusahaan

Contoh yang berkaitan dengan Retrofit ini adalah MISICOOL Produk Pertamina.

KOMPATIBILITAS MUSICOOL PADA MESIN PENDINGIN GEDUNG KOMERSIAL
– Musicool dapat digunakan pada semua jenis Mesin Pendingin, kecuali pada mesin jenis Sentrifugal
– Musicool memberikan efek lebih baik pada pendinginan dan konsumsi daya listrik
– Musicool tidak menimbulkan masalah/kerusakan pada Mesin Pendingin

Sebenarnya masih banyak Contoh Produk lain sebagai alternatif untuk melakukan retrofit. Dalam isu penanggulangan Pemanasan Global dimana Produk Refrigerant HCFC 22 mempunyai andil besar sebagai salah satu zat perusak Ozone.

Tagged Retrofit
24 Feb
2016

Refrigerant

by admin | with 114 Comments | in Artikel
Refrigerant

Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda atau udara yang didinginkan dan membawanya kemudian membuangnya ke udara sekeliling di luar benda/ruangan yang didinginkan.

PENGELOMPOKAN REFRIGERAN

Refrigeran yang pertama kali digunakan (1834)adalah eter oleh Jacob Perkins pada mesin kompresi uap [1]. Selanjutnya pada tahun 1874 digunakan sulfur dioksida (SO2), dan pada tahun 1875 mulai digunakan ethyl chloride (C2H5Cl) dan ammonia. Selanjutnya metil khlorida (CH3Cl) mulai digunakan tahun 1878 dan karbon dioksida (CO2) tahun 1881. Nitrogen oksida (N2O3) dan hidrokarbon (CH4, C2H6, C2H4, dan C3H8) banyak digunakan sekitar tahun 1910 sampai 1930. Dichloromethane (CH2Cl), dichloroethylene (C2H2Cl2) dan monobromomethane (CH3Br) juga digunakan sebagai refrigeran pada mesin sentrifugal.

Pada tahun 1926, Thomas Midgely mengembangkan CFC pertama (Chlorofluorocarbon), R-12. CFC adalah nonflammable, tidak beracun (bila dibandingkan dengan Sulfur Dioksida) dan efisien. Produksi komersial dimulai pada 1931 dan dengan cepat dapat di temui di rumah-rumah berpendingin. Willis Carrier mengembangkan chiller sentrifugal pertama untuk penggunaan komersial dan era refrigerasi dan pengkondisian udara dimulai.

Penggunaan refrigeran-refrigeran yang disebutkan diatas tersingkir setelah ditemukannya Freon (merek dagang) oleh E.I. du Point de Nemours and Co pada sekitar tahun 1930an, dan menjadi sangat populer sampai dengan tahun 1985. Refrigeran ini disebut sebagai refrigeran halokarbon (halogenated hydrocarbon) karena adanya unsur-unsur halogen yang digunakan (Cl, Br) atau kadangkala disebut sebagai refrigeran fluorokarbon (fluorinated hydrocarbon) karena danya unsure fluor (F) dalam senyawanya. Berdasarkan jenis senyawanya, refrigeran dapat dikelompokan menjadi:

1.Kelompok refrigeran senyawa halokarbon.

2.Kelompok refrigeran senyawa organik cyclic.

3.Kelompok refrigeran campuran Zeotropik.

4.Kelompok refrigeran campuran Azeotropik.

5.Kelompok refrigeran senyawa organik biasa.

6.Kelompok refrigeran senyawa anorganik.

7.Kelompok refrigeran senyawa organik tak jenuh.

1. Kelompok Refrigeran Senyawa Halokarbon

Kelompok refrigeran senyawa halokarbon diturunkan dari hidrokarbon (HC) yaitu metana (CH4), etana (C2H6), atau dari propana (C3H8) dengan mengganti atom-atom hidrogen dengan unsur-unsur halogen seperti khlor (Cl), fluor (F), atau brom (Br). Jika seluruh atom hidrogen tergantikan oleh atom Cl dan F maka refrigeran yang dihasilkan akan terdiri dari atom khlor, fluor dan karbon. Refrigeran ini disebut refrigeran chlorofluorocarbon (CFC). Jika hanya sebagian saja atom hidrogen yang digantikan oleh Cl dan atau F maka refrigeran yang terbentuk disebut hydrochlorofluorocarbon (HCFC). Refrigeran halokarbon yang tidak mengandung atom khlor disebut hydrofluorocarbon (HFC).

CCl3F (trichlorofluoromethane) dituliskan sebagai R-11 atau CFC-11.

CCl2F2 (Dichlorodifluoromethane) dituliskan sebagai R-12 atau CFC-12. CHClF2 (Chlorodifluoromethane) dituliskan sebagai R-22 atau HCFC-22. C2Cl3F3 dituliskan sebagai R-113 atau CFC-113. Metana (CH4) dituliskan sebagai R-50, etana (C2H6) adalah R-170, propane (C3H8) R-290 dan seterusnya.

Refrigeran yang mempunyai banyak atom Cl cenderung beracun. Atom F ditambahkan agar senyawa menjadi stabil. Refrigeran yang mempunyai banyak atom Cl cenderung beracun. Atom F ditambahkan agar senyawa menjadi stabil.

2 Kelompok Refrigeran Senyawa Organik Cyclic

kelompok refrigeran ini diturunkan dari butana. Aturan penulisan nomor refrigeran adalah sama dengan cara penulisan refrigeran halokarbon tetapi ditambahkan huruf C sebelum nomor. Contoh dari kelompok refrigeran ini adalah:

  • R-C316 C4Cl2F6 1,2-dichlorohexafluorocyclobutane
  • R-C317 C4ClF7 chloroheptafluorocyclobutane
  • R-318 C4F8 octafluorocyclobutane

3 Kelompok Refrigeran Campuran Zeotropik

Kelompok refrigeran ini merupakan refrigeran campuran yang bisa terdiri dari campuran refrigeran CFC, HCFC, HFC, dan HC. Refrigeran yang terbentuk merupakan campuran tak bereaksi yang masih dapat dipisahkan dengan cara destilasi.

efrigeran ini diberi nomor dimulai dengan 4 sedangkan digit selanjutnya dibuat sesuai perjanjian. Yang termasuk refrigeran ini adalah

  • R-401A campuran R-22(53%) + R-152a(13%) + R-124(34%)
  • R-402B campuran R-125(38%) + R-290(2%) + R-22(60%)
  • R-403B campuran R-22(56%) + R-218(39%) + R-290(5%)

Refrigeran campuran zeotropik akan menguap dan mengembun pada temperatur yang berbeda hal ini akan menyebabkan terjadinya temperature glide baik di evaporator maupun di kondensor, yaitu refrigeran mengalami perubahan fasa pada tekanan konstan tetapi temperaturnya terus berubah

4 Kelompok Refrigeran Campuran Azeotropik

Kelompok refrigeran Azeotropik adalah refrigeran campuran tak bereaksi yang tidak dapat dipisahkan dengan cara destilasi. Refrigeran ini pada konsentrasi, tekanan dan temperatur tertentu bersifat azeotropik, yaitu mengembun dan menguap pada temperatur yang sama, sehingga mirip dengan refrigeran tunggal. Namun demikian pada kondisi (konsentrasi, temperatur atau tekanan) yang lain refrigeran ini bisa saja menjadi bersifat zeotropik.

Kelompok refrigeran ini diberi nomor dimulai dengan angka lima, sedangkan digit berikutnya dibuat sesuai perjanjian, sebagai contoh:

  • R-500: R-12 (73.8%) + R-152a (26.2%), Temperatur azeotropik: 0oC
  • R-502: R-22 (48.8%) + R-115 (51.2%), Temperatur azeotropik: 19oC

5 Kelompok refrigeran organik lainnya

Kelompok refrigeran ini sebenarnya terdiri dari unsur C, H dan lainnya. Namun demikian cara penulisan nomornya tidak dapat mengikuti cara penomoran refrigeran halokarbon karena jumlah atom H nya jika ditambah dengan 1 lebih dari 10 sehingga angka kedua pada nomor refrigeran menjadi dua digit. Sebagai contoh butana (C4H10), jika dipaksakan dituliskan sesuai dengan cara penomoran refrigeran halokarbon, maka refrigeran ini akan bernomor R-3110, sehingga akan menimbulkan kerancuan.

Nomor kelompok refrigeran ini dimulai dengan angka 6 dan digit lainnya dipilih sebarang berdasarkan kesepakatan. Contoh refrigeran dari kelompok ini adalah:

  • R-600 : Butana, CH3CH2CH2CH3
  • R-600a : Isobutana, CH(CH3)3
  • R-610 : ethyl ether, C2H5OC2H5
  • R-611 : methyl format, HCOOCH3
  • R-630 : methyl amine, CH3NH2
  • R-631 : ethyl amine, C2H5NH2

6 Kelompok refrigeran senyawa unorganik

Kelompok refrigeran ini diberi nomor yang dimulai dengan angka 7 dan digit selanjutnya menyatakan berat molekul dari senyawanya. Contoh dari refrigeran ini adalah:

  • R-702 : hidrogen
  • R-704 : helium
  • R-717 : amonia
  • R-718 : air
  • R-720 : Neon (Ne)
  • R-729 : Udara
  • R-732 : O2
  • R-740 : Argon
  • R-744 : CO2
  • R-744A : N20
  • R-764 : SO2

7 Kelompok refrigeran senyawa organik tak jenuh

Kelompok refrigeran ini mempunyai nomor empat digit, dengan menambahkan angka kempat yang menunjukkan jumlah ikatan rangkap didepan ketiga angka yang sudah dibahas dalam sistem penomoran refrigeran halokarbon.

Contoh dari jenis refrigeran ini adalah:

  • R-1130 1,2-dichloroethylene CHCl=CHCl
  • R-1150 Ethylene CH2=CH2
  • R-1270 Propylene C3H6

Refrigerant Hydrocarbon :

  • R- 50…………….Metane …….CH4
  • R-170……………Ethane ……. CH3CH3
  • R-290………….. .Propane ……CH3CH2CH3
  • R-600…………….Butane ……..CH3CH2CH2CH3
  • R-600a………,,,..Isobutane…..CH(CH3)3
  • R-1150b………….Ethylene…….CH2=CH2
  • R-1270b…………..Prpyle……….CH3CH=CH2

PEMILIHAN JENIS REFRIGERAN

Pemilihan jenis refrigeran yang akan digunakan dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa sifat berikut:

1.Sifat termodinamika,

2.Tingkat mampu nyala,

3.Tingkat racun,

4.Kelarutan dalam air,

5.Kelarutan dalam minyak pelumas,

6.Reaksi terhadap material komponen mesin,

7.Sifat-sifat fisik,

Sifat termodinamika

Pemilihan refrigeran yang mempunyai sifat termodinamika yang tepat biasanya dilakukan berdasakan kapasitas refrigerasi yang diperlukan (sangat kecil, kecil, sedang atau besar) dan temperatur refrigerasi/pendinginan yang diperlukan. Misalnya untuk pengkondisian udara 5oC, lemari es -10 s/d 2oC, cold storage -25oC, lemari pembeku daging atau ikan -40oC.

Tekanan dan temperatur jenuh

Tekanan dan temperatur jenuh akan menentukan kondisi operasi di evaporator dan kondensor. Kondisi yang diinginkan adalah pada temperatur pendinginan yang diinginkan refrigeran masih mempunyai tekanan di atas tekanan atmosfer sehingga tidak ada tekanan vakum dalam sistem yang dapat menyebabkan masuknya udara dan uap air ke dalam sistem. Pada temperatur kondensor yang sedikit di atas temperatur kamar, diharapkan refrigeran mempunyai tekanan yang tidak terlalu tinggi sehingga tidak diperlukan kompresor dengan perbandingan kompresi yang tinggi dan berdaya rendah. Disamping itu diinginkan refrigeran yang mempunyai tekanan kondensor dan evaporator yang tidak terlalu tinggi juga. Hal ini dimaksudkan agar tidak diperlukan struktur komponen yang kuat dan berat.

Dengan mengetahui tekanan dan temperatur jenuh refrigeran, maka dapat diketahui apakah suatu refrigeran beroperasi pada kisaran tekanan dan temperatur yang sama dan dapat saling menggantikan. Berbagai kombinasi campuran refrigeran bertekanan tinggi dan rendah dapat dilakukan untuk menggantikan refrigeran yang tekanannya berada di antara kedua tekanan refrigeran-refrigeran yang dicampur .

Temperatur dan tekanan kritik

Tekanan dan temperatur kritik merupakan batas atas dari pemakaian refrigeran pada mesin refrigerasi kompresi uap. Tidak ada refrigeran yang dioperasikan di atas tekanan atau temperatur kritik dalam siklus kompresi uap. Untuk mendapatkan COP yang besar refrigeran harus dioperasikan jauh di bawah titik kritiknya agar diperoleh efek refrigerasi yang besar.

Titik beku

Titik beku refrigeran merupakan batas bawah temperatur operasi dari refrigeran tersebut. Siklus refrigeran harus beroperasi di atas titik bekunya.

Sifat kimia

Sifat kimia refrigeran yang harus diperhatikan antara lain adalah sifat mampu nyala, tingkat racun, reaksinya terhadap air, minyak pelumas dan material konstruksi/komponen serta terhadap produk yang dibekukan jika terjadi kebocoran refrigeran dari sistem.

Sifat mampu nyala dan tingkat racun

Sifat mampu nyala ditentukan oleh komposisi campuran udara refrigeran dan titik nyala dari refrigeran tersebut. Berdasarkan kemudahan terbakarnya refrigeran dibagi menjadi tiga kelas yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3[2].

Refrigeran yang mempunyai titik nyala di atas 750oC dianggap tidak mudah terbakar karena temperatur nyalanya sudah melebihi temepartur leleh material komponen refrigerasi. refrigeran kelompok ini termasuk

Refrigeran dengan titik nyala di bawah 750o dan batas bawah penyalaan (LFL = Lower Flammability Limit, atau LEL = Lower Explotion Limit) adalah lebih besar dari 3,5% volume (campuran dalam udara), maka refrigeran ini termasuk refrigeran kelas 2. Sedangkan jika batas bawah penyalaan kurang dari 3,5% maka refrigeran tersebut masuk kelas 3. Tingkat racun dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A yaitu refrigeran tak beracun dan kelompok B refrigeran beracun[2]. Refrigeran dikatakan tidak beracun jika mempunyai LC50 (Lethal Concentration 50%) lebih besar dari 10.000 ppm, sedangkan refrigeran dianggap beracun jika LC50 lebih kecil dari 10.000 ppm.

Berdasarkan tingkat mampu nayala dan racun maka refrigeran dapat diklasifikasikan sebagai

  • refrigeran kelas A1: tidak beracun tidak mudah terbakar. Semua refrigeran halokarbon masuk kedalam kelas refrigeran ini.
  • Refrigeran kelas A2: tidak beracun, tetapi tingkat nayala masuk kelas 2. Refrigeran campuran zeotropik antara kelas A1 dan A3 bisa masuk kelas refrigeran ini. R-32, R-141b, dan R-152a juga masuk dalam kelas refrigeran ini.
  • Refrigeran kelas A3: tidak beracun, tetapi mudah terbakar. Refrigeran hidrokarbon, masuk ke dalam kelas ini.
  • Refrigeran kelas B1: beracun tetapi tidak mudah terbakar. Tidak ada refrigeran masuk kelas ini.
  • Refrigeran kelas B2: beracun dan bisa terbakar. Amoniak termasuk kelas refrigeran ini.
  • Refrigeran kelas B3: beracun dan mudah terbakar. Kelas refrigeran ini tidak pernah digunakan.

Kelarutan dalam air

Adanya air atau uap air dalam sistem tidak diinginkan, karena dapat menyebabkan penyumbatan pada alat ekspansi (moisture choking), korosi, rusaknya isolasi dak kumparan motor listrik dalam kompresor hermetik, dan terbentuk kerak dalam pipa tembaga.

Uap air dapat berada dalam sistem apabila proses evakuasi (vakum) tidak dilakukan dengan baik, atau terjadi kebocoran pada sisi tekanan rendah (untuk sistem yang bekerja pada tekanan vakum), kebocoran pada penukar kalor berpendingin air, pelumas yang basah karena bersifat higroskopik, atau kebocoran melalui sekat poros untuk kompresor tak hermetik. (Open type)

Pembentuk air dan es dapat terjadi apabila air atau uap air tidak larut atau terlepas dari larutan refigeran �pelumas. Dengan demikian semakin tinggi kelarutan air dalam refrigeran atau pelumas semakin baik. Namun tingkat kelarutan air dalam refrigeran biasanya menurun dengan menurunnya temperatur, sehingga keberadaan air dalam refrigeran selalu dicegah dengan memasang pengering silica gel atau molecular sieve.

Namun demikian semakin rendah temperatur semakin kecil kelarutannya. Hal ini dapat menyebabkan terpisahnya air dari refrigeran dan akan menimbulkan persoalan, Oleh sebab itu keberadaan air dalam sistem tetap harus dicegah.

Kelarutan dalam minyak pelumas

Refrigeran dan pelumas dapat bercampur atau tidak bercampur dengan pelumas bergantung pada jenis dan ukuran kompresor. Pada kompresor sentrifugal pelumas mempunyai sistem tersendiri yang terpisah dari saluran refrigeran, sehingga pada sistem ini, tidak perlu dikhawatirkan pengaruh kelarutan refrigeran dalam minyak pelumas atau sebaliknya. Namun demikian pada jenis kompresor torak dan ulir refrigeran bercampur dengan minyak pelumasnya. Untuk jenis kompresor ini maka diperlukan pasangan refrigeran  minyak pelumas yang saling tidak larut, dengan demikian minyak pelumas dan refrigeran dapat dipisahkan dengan memasang pemisah oli pada sisi keluaran kompresor.

Pada kompresor torak kapasitas kecil dimana tidak memungkinkan untuk dipasang pemisah oli, maka diperlukan pasangan refrigeran oli dan refrigeran yang larut dengan baik satu sama lain agar pelumas tidak tertinggal di kondensor, katup ekspansi atau evaporator.

Pada sistem kompresor yang memungkinkan terjadinya pencampuran refrigeran & oli, maka perlu diperhatikan adanya penuruan kerapatan dan viskositas minyak pelumas tersebut agar tidak terjadi kegagalan pelumasan.

Pelumas refrigeran secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu oli mineral yang berasal dari minyak bumi dan oli sintetik. Terdapat dua jenis oli mineral yaitu oli mineral Napthenic dan Paraffinic, keduanya merupakan senyawa hidrokarbon jenuh, tetapi oli mineral napthenic mempunyai ikatan cyclic yang menyebabkan oli jenis ini viskositas dan temperatur curahnya lebih rendah dibandingkan oli mineral Paraffinic yang banyak mengandung lilin parafin. Dalam praktek keduanya terdapat dalam mineral oli dengan komposisi yang berbeda-beda[3]. Refrigeran sintetik yang banyak digunakan adalah Alkyl-benzene, Polyo ester (POE), dan polyalkyl glycol (PAG).

Hampir semua refrigeran halokarbon larut dengan baik dalam oli mineral, kecuali R-22, R-114, R-502 yang hanya larut sebagian. Oleh sebab itu penggunaan refrigeran yang hanya terlarut sebagian ini pada sistem refrigerasi yang kecil dan refrigeran tercampur dengan minyak pelumas memerlukan perhatian pada sistem pemipaan yang memungkin minyak pelumas kembali ke kompresor secara gravitasi. Sebagai contoh R-22 dengan 10% mineral oil merupakan larutan yang baik pada kondensor temperatur, tetapi akan terpisah pada temperatur evaporator  5oC. Jika kandungan oli mencapai 18% pemisahan akan terjadi pada temperatur 0,5oC[1]. Amonia dan CO2 tidak larut dalam oli mineral oleh sebab itu pemakaian refrigeran ini pada mesin refrigerasi besar tidak menjadi masalah karena pencampuran dapat diatasi dengan memasang pemisah oli. R-134a tidak bercampur dengan oli mineral, sehingga pasangan refrigeran-minyak pelumas ini tidak digunakan pada mesin refrigerasi kapasitas kecil yang tidak memungkinkan dipasangnya pemisah oli.

Pada umumnya viskositas dan massa jenis oli pelumas akan menurun jika bercampur dengan refrigeran. Besarnya penurunan viskositas dan massa jenis ini meningkat dengan meningkatnya jumlah refrigeran yang terlarut, temperatur dan tekanan[3]. Oleh sebab itu perlu diperhatikan agar penurunan viskositas dan massa jenis ini tidak sampai menyebabkan kegagalan pelumasan.

Reaksi terhadap material komponen mesin

Material komponen mesin terdiri dari logam, elastomer dan material pengering seperti silika gel dan molecular sieves. Refrigeran halokarbon, dan hidrokarbon mempunyai kestabilan kimia dan kompatibel terhadap hampir semua logam. Namun demikian material yang paling baik digunakan adalah tembaga. Alumunium akan sedikit bereaksi dengan refrigeran yang mempunyai kandungan fluor yang tinggi[1]. R-12 dan R-11 menunjukkan reaksi terhadap alumunium. Namun karena harganya murah maka alumunium dengan lapisan oksida banyak digunakan sebagai komponen mesin refrigerasi.

Sifat fisika

Kekuatan Dielektrik

Kekuatan dielektrik menentukan apakah refrigeran tersebut menghantarkan listrik atau tidak. Refrigeran yang baik adalah refrigeran yang mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi atau tidak menghantarkan listrik. Refrigeran yang mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi aman digunakan pada kompresor hermetik.

Tagged Refrigerant
18 Feb
2016

Workshop K3 dan Manajemen APD

by admin | with 26 Comments | in Artikel
Workshop  K3 dan Manajemen APD

Kamis 18 Februari 2016 PT. HASTA PRAKARSA CIPTA berkesempatan menghadiri Seminar dan Workshop Accupational Safety & Health Workshop Personal Protective Equipment Management yang diselenggarakan oleh 3M di Hotel Mercure Karawang Jawa Barat. Seminar dan Workshop yang dihadiri 200 Orang HSE Department dari berbagai perusahaan Manufactur ternama yang ada di Indonesia diantaranya : Daihatsu, Astra Mobil, Indofood, PT. Pindad Persero dan beberapa Perusahaan Textil di Jakarta dan Jawa Barat.

Acara di isi Oleh beberapa Nara Sumber dari Praktisi maupun Akademisi diantaranya :

  • Ibu Marini dari 3M
  • Bp. Hendri dari  Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Dosen FK UI.
  • Bp. Zully Achmad F. S.Si M.K.K.K dari 3 M , dan
  • Mr. Jimmy Wong dari 3M

keselamatan dan kesehatankerja

Dari beberapa paparan Nara Sumber diangkat berbagai tema diantaranya :

Pengertian Bahaya.

Bahaya ( Hazard ) adalah sifat sifat intrinsik dari suatu proses yang dapat menyebabkan kerusakan atau membahayakan. Potensi yang dimiliki oleh suatu bahan atau material, proses atau kondisi untuk menimbulkan kerusakan atau kesakitan ( kerugian ).

Hal ini termasuk bahan kimia ( toksisitas, korotisitas ), fisik ( daya ledak, listrik, dapat terbakar ), biologis ( dapat menginfeksi ) dan lain-lain. Definisi dari Hazard ( bahaya ) mengindikasikan adanya suatu ancaman, dan Hazard bisa hadir tanpa adanya resiko.

Type Bahaya K3 terdiri dari Bahaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja :

Bahaya Kesehatan Kerja : Bahaya yang terdapat dilingkungan kerja yang mempunyai potensi untuk menimbulkan terjadinya gangguan kesehatan, kesakitan dan penyakit akibat kerja.

Ciri-cirinya :

  • Mempunyai potensi untuk menimbulkan kesakitan, gangguan Kesehatan dan penyakit akibat bekerja.
  • Ada dilingkungan Kerja sepanjang waktu dan menyakiti pekerja selama bekerja 8 jam per hari atau 40 jam per minggu.
  • Umumnya pada konsentrasi yang rendah.
  • Dampak tidak segera kelihatan butuh waktu ( Kronik)
  • Memajan pekerja berulang -ulang
  • Mempertimbangkan aspek besaran Konsentrasi dan dosis.

Bahaya Keselamatan Kerja : Bahaya yang terdapat dilingkungan kerja yang mempunyai potensi untuk menimbulkan terjadinya incident, injury baik pada manusia maupun pada proses kerja.

Ciri -cirinya :

  • Mempunyai potensi menimbulkan injury, cacatg, gangguan pada proses dan kerusakan alat.
  • Ada dilingkungan kerja dan memajan pekerja hanya pada saat terjadinya kontak.
  • Dampak yang timbul langsung kelihatan ( Dramatical ).
  • Tidak mempertimbangkan aspek besaran konsentrasi dan dosis.

Bahaya terdiri dari :

  • Fisik
  • Kimia
  • Biologi
  • Mekanikal
  • Elektrikal
  • Ergonomis
  • Psikososial

Physical Hazard ( bahaya Fisik )

Berupa energi seperti bising, getaran, radiasi ion dan radiasi non ion, pencahayaan, temperatur ekstrim dan tekanan udara ekstrim.

Chemical Hazard ( Bahaya Kimia )

Berupa bahan kimia dalam bentuk gas, cair dan padat yang dapat menimbulkan cedera ( akut ) maupun gangguan kesehatan dan penyakit kronis.

Untuk Bahaya kita hanya bahas sampai disini.

k3-klinikac

Pengertian Resiko adalah : Kemungkina  ( probabilitas) suatu bahan/material, proses, atau kondisi untuk menimbulkan kerusakan atau kesalitan ( Kerugian ). Resiko dapat dikelompokkan menjadi : Resiko Kesehatan kerja dan Resiko keselamatan kerja. Beberapa definisi lain dalam beberapa Bahasa :

# ” chance opportunity”

# wej-ji in Chinese

# Risiko in German

# Risico in Dutch & Italian

# Rique in French

# Greek word rhiza, ” root and/or cliff”

# Aarabic word riza meaning ” meaning God and fate provide for your life ”

Elimination

  • Metode pengendalian dengan cara menghilangkan bahaya dari tempat kerja
  • Umumnya diterapkan pada material, proses, dan kadang-kadang pada teknologi

alatpelindungdiri

Alat Pelindung Diri ( APD ).

Merupakan alat yang digunakan oleh pekerja yang melekat pada tubuh pekerja dengan tujuan untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh pekerja pada saat melaksanakan pekerjaan dari kemungkinan terpajan oleh bahaya yang melebihi batas yang di perbolehkan.

Fungsi APD.

  • Hanya untuk melindungi Pekerja.
  • Tidak untuk mengendalikan bahaya tapi untuk menurunkan tingkat resiko.
  • Sebagai salah satu pengendalian pajanan bahaya ditempat kerja.
  • Alternatif terakir dalam mengendalikan pajanan bahaya di tempat kerja.

Tujuan Penggunaan APD.

  • Melindungi Pekerja dari pajanan bahaya ( menghundari pajanan ).
  • Sebagai pembatas antara pekerja dengan bahaya ( menghindari kontak ).
  • Mencegah masuknya bahaya kedalam tubuh pekerja ( membatasi intake ).
  • Melindungi pekerja dari pajanan bahaya yang melebihi nilai ambang batas ( membatasi dosis ).

apdhasta

Dirangkum oleh : Mujiono KLINIKAC.COM

 

11 Feb
2016

Mengenal Komponen Ac Split

by admin | with 1,770 Comments | in Artikel
Mengenal Komponen Ac Split

Pada tulisan kami kali ini, kami akan sedikit share tentang Komponen yang terpasang pada ac Split, dimana terbagi menjadi tiga bagian yaitu Bagian Unit Indoor, Bagian Unit Outdoor dan Pemipaan :

1. KOMPONEN INDOOR

Komponen Indoor terdiri dari :

 

a. Grille

indoor ac

Grille adalah bagian yang terpenting pada sebuah indoor, karena grille adalah sebuag Body dari inddor, yang berfungsi sebagai alat kedudukan dari serangkaian komponen yang ada pada indoor.

 

b. Evaporator

evaporator

Adalah perangkat air Conditioner yang terbuat dari lingkaran tembaga yang dililit dengan serpihan aluminium yang berbentuk kisi kisi tipis dan rapat yang berfungsi debagai sarana merubah udara ruangan menjadi dingin karena sirkulasi yang dibantu oleh blower indoor.

 

c. Motor Fan Indoor

motor fan indoor

Adalah sebuah Motor AC/DC yang berfungsi menggerakkan blower indoor untuk mendapatkan kecepatan tertentu agar supaya udara diruangan dapat bersirkulasi melalui evaporator.

 

d. Blower Indoor

blower indoor

Adalah perangkat yang berbentuk bulat sehingga disebut blower yang berfungsi sebagai alat untuk menghempaskan udara ruangan yang dibantu oleh motor fan indoor.

 

e. PCB / Modul

modul ac

Adalah alat mikro komputer yang berfungsi untuk memberikan perintah seluruh rangkaian air conditioner

 

f. Remote Controller

remote ac

Adalah alat untuk mangaplikasikan keinginan kita terhadap ac, yang bersingkronisasi dengan Module AC

f. Thermistor

thermistor

Adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai sensor udara untuk menganalisa kedinginan ruangan dan menganalisa kedinginan supply outdoor.

g. Capasitor fan

capasitor fan

Adalah sebuah alat untuk membantu start motor fan indoor , untuk ac model baru biasanya sudah dirangkai pada Modul/PCB

f. Filter Udara

filter udara

Adalah alat yang berfungsi sebagai penyaring kotoran yang yang berada diruangan sebab sirkulasi dari indoor, sehinggan sangat menbantu kebersihan ruangan.

B. KOMPONEN OUTDOOR

 

Komponen komponen yang berada di outdoor adalag sebagai berikut :

a. Body

body outdoor

Adalah seng atau plastik yang berfungsi sebagai alat untuk tempat tersusunnya dari seluruh rangkaian outdoor

b. Kompressor

kompresor

Merupakan alat yang paling Vital dalam sebuah rangkaian Air Conditioner dimana kompressor merupakan alat yang berfungsi sebagai sarana untuk mensirkulasi Gas freon dari indoor ke outdoor dan sebaliknya dimana sirkulasi tersebut terdapat proses gas freon dari Liquid mendadi Gas dan sebaliknya sehingga mendapatkan pengembunan yang cukup dan itulah disebut proses pendinginan.

c. Kondensor

kondensor

adalah alat yang mempunyai struktur yang sangat mirip dengan Evaporator namun berfungsi untuk memanaskan gas refrigerant dengan suhu tertentu sebagai sarana proses pendinginan dibantu dengan kecepatan tertentu sebuah motor fan outdoor dan daun fan outdoor.

d. Capasitor Kompressor

capasitor

Berfungsi sama dengan capasitor pada indoor, tetapi mempunyai toleransi lebih tinggi dibanding dengan capasitor fan indoor maupun fan outdoor disesuakian dengan berapa besar kapasitas kompressornya dan berlaku untuk kompressor yang menggunakan arus 1 phase/single phase.

e. Motor Fan Outdoor

motor fan outdoor

Adalah sebuah motor listrik AC/DC yang berfungsi sebagai alat untuk mensirkulasi udara disekitar outdoor yang berfungsi mempertahankan suhu tertentu sehingga kinerja kompressor stabil.

f. Capasitor fan outdoor

capasitor fan

Berfungsi sebagai alat starting Motor Fan Outdoor

g. Kapiler

kapiler

alat yang berfungsi untuk memproses Gas menjadi Liquid sehingga terjadi pengembunan.

h. Filter Dryer

filter dryer ac

Sesuai namanya dia berfungsi sebagai fiterr/penyaring kotoran yang mungkin ada dalam system.

i. Kran valp

kran valp

Sebagai alat untuk menahan Gas Refrigerant di dalam kompressor sebelum ac terpasang dan berfungsi juga sebagai sarana untuk vacoomdown.

j. Overload

overload

Adalah alat otomatis kompressor yang bekerja sebagai kontrol bilamana kompressor terlampau panas dan bilamana konsumsi listrik sudah naik dan tidak sesuai dengan kapasitas kompressor

Tagged Pengetahuan
11 Feb
2016

Perbedaan AC lama dengan AC Baru

by admin | with 303 Comments | in Artikel
Perbedaan AC lama dengan AC Baru

Air Conditioner, dengan berkembangnya teknologi dan semakin Pintarnya manusia dalam mengolah pembaruan Teknologi yang satu ini menyebabkan beberapa perubahan mencolok antara Teknologi AC lama dengan AC yang baru, diantara perubahan itu sudah barang tentu ada segi Positif dan negatifnya.

Inilah kira-kira perbedaan antara AC lama dengan AC Baru :

  • Ac lama berdesain dan berdimensi sangat besar dan kokoh. Sementara AC baru berpenampilan Ekslusif dan cenderung Ramping.
  • Ac lama Berkapasitas BTU penuh sementara AC model baru beberapa Brand berkapasitas BTU banci.
  • Ac lama berkonsumsi listrik sangat tinggi sementara AC model baru konsumsi listriknya lebih Rendah apalagi teknologi Inverter.
  • Ac lama Mempunyai Evaporator dan Kondensor yang kuat sehingga tidak mudah Bocor sementara
  • AC model baru mempunyai Evaporator dan Kondensor yang sangat tipis sehingga Mudah sekali Bocor. Terutama sering terjadi kebocoran pada Evaporator apalagi untuk daerah-daerah seperti ( Cempaka putih, Sunter, tanjung Priuk, Kapuk, dan rumah yang dilalui sungai tercemar seperti kali daerah Halim)
  • Ac lama mempunyai Massa yang sangat berat sementara AC baru cukup ringan.
  • AC lama mempunyai sistem kontrol dan fitur yang sederhana sementara AC model baru menawarkan berbagai macam Fitur dan kontrol yang serba Micro Computer.
    Dan kesimpulannya adalah, AC lama mempunyai fitur yang sederhana dan berkonsumsi listrik cukup besar namun Sangat Awet sementara AC model baru mempunyai fitur yang cukup menggiurkan kan konsumsi listrik rendah tetapi kurang begitu Awet.

Tetapi bagaimanapun masing masing mempunyai kelemahan dan kelebihan, dan bagaimanapun itu adalah perkembangan sebuah Teknologi yang mau tidak mau kita harus berada pada Jamannya.

Salam dingin……..Cool

Tagged Pengetahuan, Tips
11 Feb
2016

Mengenali Kerusakan AC

by admin | with 1,014 Comments | in Artikel
Mengenali Kerusakan AC

Sebagai User/Pemakai Air Conditioner ( AC), sebaiknya kita sedikit banyak mengetahui Gejala-gejala kerusakan pada komponen AC anda, bahasan kita kali ini adalah untuk AC Split Wall atau biasa kita sebut AC Split, dimana AC inilah uang paling banyak dipakai Oleh perumahan maupun kantor-kantor yang bergedung Kecil dan menengah. Walaupun bahasan kita ini barang kali sudah kami tampung sebagian di Halaman FAQ pada web ini :

1. AC tidak menyala sama sekali : Kemungkinan besar terjadi permasalahan Pada koneksi Power maka Periksalah Koneksi Power dan jika ada Sekring pada Stop kontak, apabila arus tetap berjalan sampai disitu maka Periksalah Sekring pada Indoor. Apabila semua sudah terhubung maka dapat dipastikan terjadi kerusakan pasa Modul atau PCB yang terletak pada Indoor.

2. AC menjadi Es : AC menjadi Es disebabkan oleh dua faktor : Jika terjadi Es Gumpalan ES pada Pipa besar maka segeralah Panggil teknisi (Kami) karena ac anda perlu diservice, evaporator anda sudah terlalu kotor. Untuk pertolongan pertama bersihkan Filternya terlebih dahulu. Jika terjadi Gumpalan ES pada pipa kecil, bererti AC anda kekurangan Gas freon, sebaiknya perksa dan perbaiki dahulu oleh Teknisi anda (kami) sebelum anda menggunakannya kembali. Sangat Disarankan untuk tidak dihidupkan terlebih dahulu karena akan mengakibatkan kerusakan pada Kompressor jika dalam kondisi seperti ini namun masih terap dijalankan.

3. AC sering mati hidup pada Outdoornya : Kemungkinan setting suhu anda terlalu tinggi maka hanya dengan beberapa waktu suhu ruangan sudah mencapai, sehingga Outdoor diperintahkan mati Oleh sistem. Atau terjadi kerusakan pada Sensornya yang biasa kita sebut Thermistor.

4. AC tidak dapat diremote : Ada dua kemungkinan kerusakan Remote Controller atau mungkin kerusakan pada Sensor.

5. AC hidup tetapi setelah sekitar 5-10 menit listrik Turun : Itu disebabkan kerja kompressor sudah tidak bagus sehingga Konsumsi listrik semakin lama semakin naik sehingga melebihi DAYA listrik dari PLN ( biasanya untuk AC Rumahan ).

6. AC netes Air : bisa juga terjadi seperti Item No.2 atau mungkin karena Bak drainase AC pada indoor sudah tersumbat.

Itulah Gejala-gejala kecil yang perlu anda ketahui sebagai USER Air Conditioning, maka sebaiknya anda CUCI/Service ac anda setidak-tidaknya 3 bulan sekali agar menjaga ac anda tetap Prima dan untuk memperpanjang Umur AC anda.

Tagged Pengetahuan, Troubleshoot
  • Prev
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • Next

Recent Posts

  • Kriteria Pemilihan AC Rumah tangga dan Komersial
  • Pemasangan Instalasi AC
  • Pengelasan ( Kerja dasar AC Split )
  • Mengencangkan Flaring ( Pemipaan Ac Split )
  • Swaging dan Bending ( Pemipaan AC Split )

Recent Comments

  • BasilFit on Kriteria Pemilihan AC Rumah tangga dan Komersial
  • levaquin tablets on Temperatur dalam kaitannya Pendingin dan Tata Udara
  • Donaldanozy on Kriteria Pemilihan AC Rumah tangga dan Komersial
  • vopsnonna on Kriteria Pemilihan AC Rumah tangga dan Komersial
  • peeston on Prinsip dasar Air Conditioning

Archives

  • August 2016
  • July 2016
  • June 2016
  • May 2016
  • April 2016
  • March 2016
  • February 2016
  • January 2016

Categories

  • Artikel
  • Kegiatan
  • News
  • Tips

OFFICE

HEAD OFFICE :

JL. RAYA CENTEX NO.3 CIRACAS JAKARTA 13740
WORKSHOP :
JL. JATISARI NO.111 PEKAYON PASAR REBO JAKARTA 13710



kotaksaran  

LATEST NEWS

Kriteria Pemilihan AC Rumah tangga dan Komersial

Kriteria Pemilihan AC Rumah tangga dan Komersial

20/08/2016

Pemasangan Instalasi AC

Pemasangan Instalasi AC

26/07/2016

Pengelasan ( Kerja dasar AC Split )

Pengelasan ( Kerja dasar AC Split )

26/07/2016

Mengencangkan Flaring ( Pemipaan Ac Split )

Mengencangkan Flaring ( Pemipaan Ac Split )

25/07/2016

TESTIMONIAL

SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN bag. SARPRAS, mengucapkan terimakasih telah membantu dalam melaksanakan Perawatan AC di sekolah ini. Mudah-mudahan mendatang tetap memberikan pelayanan yang prima terhadap kita dan Pelanggan pada umumnya. Sukses selalu buat KLINIK-AC. PT.HASTA...
Tunut Haryanto / SMA Islam PB. Sudirman
" KLINIK AC " PAS MANTAP.... AISAH 06 Januari 2012 Akhirnya ketemu juga jasa service ac yg memuaskan ..harga ok pelayanan bagus respon bagus..dan jujur...sukses terus ya pertahankan kualitasnya...
Aisah / Mahasiswi

APLIKASI

klinikac-google_play
logo bpjs ketenagakerjaan
Positive SSL
Copyright PT. HASTA PRAKARSA CIPTA All right Reserved
  • About
  • Privacy policy
  • Disclaimer & Copyright
  • HOME
  • ABOUT
  • PRODUK
  • PORTFOLIO
  • FAQ
  • KLIEN
  • KONSULTASI
  • BLOG
  • AREA
    • Service AC Jaksel
      • Service Ac Kebayoran Lama
      • Service Ac Kabayoran Baru
      • Service Ac Cilandak
        • Service Ac Pondok Labu
        • Service Ac Lebak Bulus
      • Service Ac Mampang
        • Service Ac Kemang
      • Service AC Pancoran
        • Service Ac Kalibata
      • Service Ac Tebet
      • Service Ac Jagakarsa
        • Service Ac Ciganjur
          • Service Ac Muh Kahfi
        • Service Ac Srengseng Sawah
        • Service Ac Lenteng Agung
        • Service Ac Tanjung Barat
        • Service Ac Cipedak
      • Service Ac Pasar Minggu
        • Service Ac Ragunan
    • Jakarta Timur
      • Service AC Pasar Rebo
        • Service AC Gandaria
      • Service AC Cimanggis
      • Service AC Makasar
      • Service AC Ciracas
      • Service AC Cipayung
        • Service AC Cibubur
      • Service AC Kramatjati
      • Service AC Matraman
      • Service Ac Pulogadung
      • Service AC Jatinegara
      • Service AC Duren Sawit
      • Service AC Cakung
    • Service AC Depok
      • Service AC Bojong Sari
      • Service AC Sawangan
      • Service AC Tapos
      • Service AC Cimanggis
      • Service AC Cinere
      • Service AC Limo
      • Service AC Cilodong
      • Service AC Sukmajaya
      • Service AC Cipayung Depok
      • Service AC Pancoran Mas
      • Service AC Beji
    • Service Ac Surabaya
  • DOWNLOAD
  • CAREER
    • Teknisi
    • Reseller
  • ORDER